Minggu, 15 November 2009

Supaya Remaja Mau Turun Tangan

Memberi contoh lebih efektif daripada ucapan


Jika Anda terus-menerus menyuruh anak Anda mencuci gelas bekas minuman soda mereka, tetapi Anda sendiri tidak pernah melakukannya, mereka juga tidak akan pernah melakukannya pula. Ini kelihatannya sederhana, tetapi Anda akan terkejut bagaimana seringnya seorang anak mengeluh kalau mereka terus-menerus diharuskan mengunyah makanan dengan mulut tertutup dan menjaga siku tangan mereka agar tidak menyentuh meja, tetapi ketika mereka melihat ke arah ayah mereka, sang ayah seringkali memuntahkan makanan dan keju ke dalam gelas air milik ibunya.

Pada kenyataannya ada beberapa contoh peraturan di dalam rumah yang tidak perlu Anda ikuti seperti: tidak boleh menonton acara televisi pada malam hari di saat hari sekolah. Bagi mereka peraturan tersebut dianggap sebagai “ peraturan anak kecil”.

- Jelaskan peraturannya
“Jangan membiarkan kabel video game berantakan di seluruh ruang keluarga!”
“Tapi Bu, mengapa?!”
“Ya karena Ibu mengatakan harus begitu!”
Saya kira perkataan ‘karena Ibu mengatakan harus begitu’ merupakan salah satu jawaban yang paling menjengkelkan para remaja (karena aku adalah ibu/ayahmu, karena ibu/ayah lebih tua/dewasa’ merupakan kata-kata yang juga tidak disukai para remaja).

Ya, kadang-kadang seorang anak yang selalu bertanya mengapa akan membuat jengkel hati orang tua, tetapi kebanyakan pertanyaan itu diajukan karena memang mereka dalam ketidak tahuan dan sungguh-sungguh ingin tahu.

Jika Anda menginginkan anak Anda tidak meninggalkan sepatu olah raganya di lantai, menginginkan dirinya tidak memaki orang lain atau Anda ingin memintanya membersihkan kotoran binatang peliharaan, maka cara yang dapat lebih menyemangati adalah dengan memberi penjelasan. Misalnya seseorang dapat tersandung akibat sepatu itu atau bahkan dapat melukai diri mereka sendiri, memaki orang adalah sikap yang tidak sopan karena dapat menyinggung perasaan orang, jika kita tidak membuang kotoran binatang tersebut maka kita tidak akan dapat bermain di halaman, dan lain sebagainya.

- Tulis peraturan tersebut
Dengan menandatangani “perjanjian” dan menuliskan peraturan rumah di dekat pintu rumah yang mudah terlihat (pada pintu lemari kaca, dan lain sebagainya), maka hal ini dapat menolong peraturan terasa lebih resmi.

Seringkali ketika kita menanyakan kepada anak-anak mengapa mereka tidak mengerjakan tugas mereka, jawaban yang paling sering diungkapkan adalah : “Ya, saya kira itu bukan masalah besar” atau “Saya lupa”. Maka buatlah peraturan itu tertulis sehingga akan membuat peraturan terasa lebih resmi dan tetap.

- Berikan penghargaan, bukan hukuman
Beberapa tipe orang yang perlu dorongan positif. Misalnya anda, Ketika usia anda masih belia, anda memiliki masalah serius dengan mesin microwave. Saat memanaskan sup, anda selalu meninggalkan percikan atau ceceran sup di seluruh microwave.

Entah sudah berapa kali ibu anda meminta anda untuk membersihkan microwave, tetapi anda tidak pernah melakukannya. Begitu ibu mulai berterima kasih kepada orang-orang di rumah yang telah membersihkan microwave, anda juga mulai ikut membersihkannya, karena anda juga ingin Ibu berterima kasih kepada diri anda!

Yang terpenting, jangan terlalu frustrasi dengan anak remaja Anda dan jangan selalu menganggap mereka kurang antusias terhadap pekerjaan rumah tangga, biasanya hanya karena ‘mereka lupa’.

Tidak ada komentar: